Assalamualaikum Wr. Wb.
Yak mungkin ini pembahasan terakhir tentang Web Server Nginx, pada kesempatan kali ini saya ingin membahas mengenai Reverse Proxy Pass Dengan Load Balance Nginx di CentOS 7.
Sebelum ke langkah-langkahnya, apasi Load Balance itu?
Kalau pada lab sebelumnya saya menggunakan 1 server controller, 1 server node dan 1 client, bedanya disini saya menggunakan 1 Server Controller, 3 Server Node dan 1 Client, dan IP yang saya gunakan adalah :Load Balance adalah metode untuk membagi beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi. Hal ini berfungsi agar trafik berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan meminimalisir terjadinya overload.
IP : 172.16.11.28/24
- Server (Controller)
DNS : 172.16.11.28IP : 172.16.11.228/24
- Server Node 1
DNS : 172.16.11.28
- Server Node 2
IP : 172.16.11.238/24
DNS : 172.16.11.28IP : 172.16.11.248/24
- Server Node 3
DNS : 172.16.11.28IP : 172.16.11.128/24
- Client
DNS : 172.16.11.28
Pada lab 8.19 ini cara konfigurasi atau tahap-tahap pengujiannya ga jauh beda dari 8.18, hanya beda di node dann bisa dilihat sajaa nanti bedanya dimanaa. hehe
Langsung ke langkah-langkahnya ajaa yaa :
Konfigurasi Server Controller
1. Sama seperti lab sebelumnya, langkah pertama yang kita lakukan adalah edit file zona forward yang sudah kita buat pada lab sebelumnya, dengan mengetikkan perintah nano /var/named/(nama zona forward).
2. Selanjutnya kita akan menambahkan domain untuk node 1, node 2, dan node 3. Maka ketikkan script yang sudah saya beri tanda dibawah ini, untuk ipnya disesuaikan saja.
3. Jika tadi yang di zona forward, sekarang kita beralih ke zona reverse, dengan mengetikkan perintah nano /var/named/(nama zona reverse).
4. Lalu kita tambahkan domain dan IP dari si node 1,2 dan 3 seperti yang saya tandai dibawah ini. Untuk IP dan domain disesuaikan saja.
5. Kemudian restart service DNS nya agar apa yang telah kita konfigurasi sebelumnya dapat berjalan dengan baik.
6. Kemudian lakukan perintah dig untuk pengetesan domain node1, maka ketikkan perintah dig (nama domain). Dan seperti inilah hasilnya.
![]() |
| dig node1.laila.com |
![]() |
| dig node2.laila.com |
![]() |
| dig node3.laila.com |
7. Kemudian edit file konfigurasi Web Server Nginx, disini saya editnya di file konfigurasi Virtual host yang sudah dibuat pada lab sebelumnya, maka ketikkan perintah nano /etc/nginx/conf.d/(nama virtual host)
8. Kemudian tambahkan script seperti yang sudah saya tandai pada gambar dibawah ini
Ket :
- upstream digunakan untuk mendefinisikan sebuah cluster yang dapat request proxy
- backendlaila yaitu penamaan dari cluster yang akan di balancing
- server merupakan pendefinisian server mana saja yang akan dibalancing, disini saya atur untuk node 1, 2, dan 3
- weight merupakan beban yang dapat ditanggung pada server
- backup berfungsi sebagai server mana yang berperan sebagai backup pada saat server yang lainnya sedang overload ataupun tidak aktif
- proxy_pass_header yaitu identifikasi Nama server yang dicari di antara kelompok server yang ada, dan jika tidak ditemukan, ditentukan dengan menggunakan resolver.
9. Masih di file yang sama, cari syntax location { kemudian tambahkan syntax seperti yang sudah saya tandai pada gambar dibawah ini.
10. Kemudian restart system nginxnya agar apa yang telah kita konfigurasikan sebelumnya dapat berjalan dengan baik.
Konfigurasi Server Node
Node 1
1. Sekarang kita beralih ke server node 1, disini kita edit file index.html dimana file ini yang akan kita gunakan untuk tampilan/isi dari web kita. Dengan perintah nano /usr/share/nginx/html/index.html
2. Isikan sesuai dengan keinginan hati, disini saya membuat script sederhana.
Node2
1. Lakukan hal yang sama pada node 2.
Node2
1. Begitupun di node 3.
Verifikasi Client
1. Sekarang kita coba verifikasi atau kita coba tes di web browser client, dengan cara mengetikkan nama domain kita.
Maka hasilnya akan sesuai dengan yang sudah dikonfigurasi pada server controller. Dimana pada saat kita mengakses server controller nantinya yang akan muncul adalah konten dari server node 1 dan 2, sedangkah server node 3 akan muncul jika server node 1 dan 2 ini mengalami overload/down.
2. Kemudian kita coba matikan server node 1.
3. Kemudian akses kembali server controller pada web browser client.
Karna node1 mati, maka konten web akan dibebankan pada node2
4. Kemudian kita coba matikan server node 2.
5. Kemudian akses kembali server controller pada web browser client.
Pada saat ini lah server node3 digunakan. Karena node1 dan node2 mati, maka server controller akan mencari server backup dan menyerahkan request client pada server backup tersebut.
6. Lalu bagaimana jika server node 3 kita poweroff juga?
7. Yap maka hasilnya akan menjadi seperti ini. Mengapa seperti ini? Karena semua server down / mati.
Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf.
Wassalamualaikum Wr. Wb.






















0 komentar:
Posting Komentar